BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
ilmu penyakit kita mengenal penyakit hemofilia.Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri
dari dua kata yaitu "haima" yang berarti darah dan "philia"
yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah penyakit perdarahan
akibat kekurangan faktor pembekuan darah yang diturunkan (herediter). Meskipun
hemofilia dikatakan penyakit keturunan, tetapi sekitar 20-30% pasien tidak
memiliki riwayat kaluarga dengan gangguan pembekuan darah, sehingga diduga
terjadi mutasi spontan akibat lingkungan endogen maupun eksogen.Hemofilia
seringkali disebut dengan "The Royal Disease" atau penyakit kerajaan.
Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 - 1901) adalah seorang
pembawa sifat/carrier hemofilia. Hemofilia paling banyak diderita pria. Wanita
akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan
ibunya adalah pembawa sifat (carrier), dan ini sangat jarang terjadi.Dalam
makalah ini kami membahas tentang pengertian,macam-macam,sebab
terjadinya,tingatan,cara pengobatan penyakit hemofilia,dan klasifikasi berat
ringannya penyakit hemofilia.
1.2 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini, dapat
memberikan pengertian,macam-macam,sebab terjadinya,tingkatan,cara pengobatan
penyakit hemofilia dan klasifikasi berat ringannya penyakit hemofilia.
1.3
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan hemofilia?
2.
Macam-macam hemofilia?
3.
Sebab terjadinya
hemofilia?
4.
Mengetahui
tingkatan-tingkatan hemofilia?
5.
Cara pengobatan atau
proses penyembuhannya?
6.
Klasifikasi berat
ringannya hemofilia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1PENGERTIAN
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang
artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut
dilahirkan.Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan
sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita
hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih
banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.Penderita hemofilia
kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika
sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika
penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian,
seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita
hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ
tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
2.2
MACAM-MACAM
PENYAKIT HEMOFILIA
Macam-macam
Hemofilia ada dua yaitu, hemofilia A dan Hemofila B.
- Hemofilia A; yang dikenal
juga dengan nama :
Hemofilia
Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor
pembekuan pada darah.Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena
kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah
pada proses pembekuan darah.
- Hemofilia B; yang dikenal
juga dengan nama :
Christmas
Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven
Christmas asal Kanada Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan
faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
2.3SEBAB
TERJADINYA PENYAKIT HEMOFILIA
Gangguan
itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah
normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi
antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2).
Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang
terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang
berperan dalam menghentukan perdarahan.
a.
Ketika
mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran
tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b.
Pembuluh
darah mengerut/ mengecil.
c.
Keping
darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d.
Faktor-faktor
pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan
menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.
2.3
Ketika
mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran
tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
2.4
Pembuluh
darah mengerut/ mengecil.
2.5
Keping
darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
2.6 Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu,
mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah
tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.
A.
TINGKATAN HEMOFILIA
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan,
yaitu :
Berat : Kurang dari 1% dari jumlah
normalnya
Sedang :1% - 5% dari jumlah normalnya
Ringan :5% - 30% dari jumlah normalnya
Penderita
hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX
kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa
kali perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja
tanpa sebab yang jelas.
Penderita
hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia
berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat,
seperti olah raga yang berlebihan.
Penderita
hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah
perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau
mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami
perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul adalah
akibat dari perdarahan atau transfusi darah. Komplikasi akibat perdarahan
adalah anemia, ambulasis atau deformitas sendi,atrofi otot atau neuritis.
B. PENGOBATAN
Pengobatan Hemofilia
Ada dua cara
pengobatan Hemofilia. Pertama, terapi on demand yaitu terapi saat terjadi
perdarahan menggunakan infus produk untuk menggantikan faktor pembekuan.
Sedangkan yang kedua profilaksis adalah infus faktor pembekuan secara rutin (3
kali seminggu) untuk mempertahankan kadar minimum konsentrasi faktor VIII/IX
untuk mencegah sebagian besar perdarahan. Terapi pengganti faktor pembekuan
dilakukan dengan memberikan dalam bentuk rekombinan, konsentrat atau komponen
darah yang cukup mengandung cukup faktor-faktor pembekuan tersebut. Sekarang
ini sedang dikembangkan teknik terapi gen untuk mengatasi hemofilia
antara lain :
- Menjaga berat tubuh tidak
berlebihan, karena berat berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada
sendi-sendi di bagian kaki (terutama pada kasus hemofilia berat).
- Bijaksana dalam memilih
jenis olah raga. Hindari olah raga yang beresiko adu fisik seperti sepak
bola atau gulat. Olah raga
yang sangat di anjurkan adalah renang.
- Rajin merawat gigi dan
gusi, melakukan pemeriksaan kesehatan gisi dan gusi secara rutin.
- Menghindari penggunaan
Aspirin, karena aspirin dapat meningkatkan perdarahan. Konsultasi pada
dokter untuk setiap obat yang dikonsumsi.
- Memberi informasi kepada pihak-pihak
tertentu mengenai kondisi hemofilia yang diderita misalnya kepada pihak
sekolah, dokter dimana penderita berobat, dan teman-teman di lingkungan
terdekat secara bijaksana.
C. KLASIFIKASI BERAT
RINGANNYA PENYAKIT HEMOFILIA
Kadar faktor pembekuan normal 0,5 – 1,5 U/dl (50-150%)
- Hemofilia Berat
Kadar faktor pembekuan < 1%. Penderita hemofilia berat
yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah
normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam
sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
- Hemofilia Sedang
Kadar faktor pembekuan 1-5%. Penderita hemofilia sedang
lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang
terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang
berlebihan.
- Hemofilia Ringan
Kadar faktor pembekuan 5-30%. Penderita hemofilia ringan
lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya
dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mengalami luka yang
serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada
saat mengalami menstruasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Penyakit Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau
suku bangsa.Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan
benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan
ibunya adalah pemabawa sifat (carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat
penurunan Hemofilia)Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena
hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu
terditeksi di tahun pertama kelahirannya.Dan Hemofilia adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan,
hemofilia A terjadi pada 1 di antara 10.000 orang, sementara hemofilia B lebih
jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang. Sebanyak 80 % dari kasus
hemofilia adalah hemofilia A, sisanya sebanyak 20% barulah hemofilia B. Di
Indonesia diperkirakan terdapat 20.000 kasus dari 200 juta penduduk Indonesia.
Hemofilia tidak memandang suku, ras, geografi dan keadaan sosial ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar